Monday, September 28, 2009

Cerita Pria Rahasia

Seorang pria tergesa2 menuju ke lapangan terbang untuk berjumpa dengan kekasih hatinya. Hari ini dia hanya masuk ke kelas sebentar sahaja semata2 untuk memenuhi keinginannya. Rindu membuak2 dalam hati. Hanya Tuhan saja yang tahu betapa nebes dia ketika itu. Pembentangan ditinggalkan demi kekasih pujaannya. Nah, ditolak 1 markah kata pensyarahnya. Ahh..biarkan...peluang hanya sekali. Gadis itu dipuja selama ini. Namun kali ini bakal bertentang mata buat kali pertama. Selama ini hanya melalui talian di laman maya. Lebih dikenali sebagai YM. Bertemu di laman sosial iaitu Tagged. Ntah bagaimana perasaan itu mulai berputik dalam hati. Dia merasakan mungkin hanya dia yang berperasaan sebegitu. Gadis itu mungkin tidak. Lagi2 mungkin dia sudah dipunyai oleh pria lain.

Cukup ngak duit gue ni? Mungkin itu yang diomongkan oleh pria itu. Untuk mengisi minyak mobil, untuk membayar cukai jalan. Ahh persetankan semua itu..yang penting gue bisa ketemu sama dia. Kapan lagi mau ketemu dia kalau bukan hari ini. Peluang suda ada. Harus bijak mengambil peluang yang ada. Jarak yang jauh mungkin menjadi penghalang, namun pria itu bijak mengira jarak atas pengalaman yang ada. Selama ini pria itu selalu menghantar teman2nya ke lapangan yang sama. Maka harus bijak membuat perhitungan pintar. Tepat pada waktunya, gue harus ketemu dia. Pria itu membuat keputusan. DEMI DIA.

Waduh..hujan di tengah jalan. Gawat macam ni. Harus drive pelan2 dong, pandu cermat jiwa selamat. Namun perjalanan dua jam mungkin saja bisa menghancurkan peluangnya untuk bertemu dengan si dia. Maka pria itu mengambil risiko mengambil jalan pintas ke lapangan, dalam hujan lebat. Mobil2 lain tidak kelihatan pada cermin sisi, hanya bisa dilihat pada cermin belakang. Perlu berhati2 sih. Nah, pemanduan 120 km/j suda bisa mengorbankan jiwa jika tidak berhati2. Lagi2 dalam ribut hujan. Namun, pemanduan diteruskan. Pria itu merasakan yang peluang itu harus direbut walau jiwa menjadi risiko di atas jalan. Dua jam perjalanan ke lapangan bukan tempoh yang singkat.

Waduh sekali lagi..akibat nebes, pria itu sesat jalan. Padahal selama ini dia tidak pernah sesat untuk ke sana. Silap mengambil lorong. Akhirnya bertemu dengan pak polisi untuk bertanyakan arah mana yang paling dekat untuk ke lapangan. Terima kasih pak!! Namun silap lorong sekali lagi. Pria itu lalu ke lorong yang salah sekali lagi. Nasib baik cuma roundabout, maka boleh pusing sekali lagi. Nah..akhirnya lapangan suda ada di depan mata. Dub dab...dub dab...kencang saja jantungnya saat pria itu melewati pintu masuk lapangan. Parkir saja mobil di tepi jalan. Biarin bapak polisi itu. Pria itu masuk ke dalam untuk segera bertemu dengan dia, tetapi dia lagi sedang check in bersama teman2nya. Pria itu segera ke luarke mobilnya, segan katanya. Tiba2 bapak polisi datang, mahu memberi denda akibat parkir di tempat yang salah. Pria itu pantas melarikan mobil itu ke tempat lain.

Teman2 sekelas mulai menelefon pria itu, bertanyakan kenapa ngak masuk ke kelas terakhir. Pria itu segera menjawab dia lagi berada di lapangan untuk ketemu sama gadis itu. Pria itu masih menunggu gadis itu. Masuk sekali lagi ke dalam ruang lapangan. Akhirnya pria itu hampir bisa ketemu sama dia. Gadis itu memakai t-shirt putih, dengan sweater warna pink. Manis kelihatannya. Agak kurang yakin untuk menegurnya kerana takut tersalah orang. Lagi2 hati pria itu sedang berdegub kencang. Gawat..tegar sungguh!! Pria itu tersenyum saat gadis itu lagi melambai2kan tangan ke arahnya sambil memgendong beg komputer tiba dan teddy bear yang lucu (comel).

Manis sungguh pertemuan itu. Segalanya tidak dirancang. Secara kebetulan, atas niat meminjamkan barang agar terus dapat berhubungan walau dia jauh di sana. Niat suci. Namun pria itu sangat nebes, sehingga melarikan pandangan mata jauh ke tempat lain saat berbicara dengannya. Ahh manis sungguh gadis ini, kata pemuda itu. Namun pada satu saat, pria itu seakan mempunyai keberanian untuk merenung jauh ke dalam mata gadis itu. Seakan ada arus elektrik bermain ketika itu. Renungan itu dibalas buat seketika, membuatkan pria itu menjadi kelu. Mungkin gadis itu tidak menyedarinya. Ahh biarin sahaja, asal diriku sendiri yang tau dan merasainya, sudah memadai bagiku. Pria itu bermonolog.

Saat berlalu begitu pantas. Menyadari sudah sampai waktu untuk gadis itu berlepas, dengan hati berat melepaskannya juga. Hanya lambaian tangan dan pandangan mata yang mengiringinya. Sedih hati pria itu, namun pergorbanan itu besar balasannya kelak. Moga2 dia memahami isi hatiku kata pria itu.

Pria itu pantas masuk ke mobil memandu laju untuk balik. Sempat mengisi minyak, kemudian memandu pulang. Lapar, letih, mengantuk....hatinya masih nebes. Teringat wajahnya yang comel namun agak kurus dibandingkan dengan fotonya. Cantik rambutnya. Waduh...pria itu mengetuk dahinya kerana niat untuk mengambil foto bersama gadis itu terlupa. Penyesalan mula bermain dalam hati.

Sampai ke rumah pada lewat sore, selepas memandu lebih dari dua jam, pria itu mengemas barang miliknya. Memarkir mobil di depan rumah. Menukar pakaian, membasuh muka, kaki.. Kemudian terus berbaring di atas katil yang empuk menyebabkan pria itu terus tertidur.


Woii bangun!!! Lewat malam ni, gih mandi cepat..pria itu dikejutkan oleh teman serumahnya. Rupanya pria itu tertidur di ruang tamu selepas menonton televisyen. Hahahaa...pria itu ketawa sendirian apabila mengenangkan mimpi bertemu gadis itu. Hatinya berdetik, wujudkah gadis perfect seperti itu? Kalau wujud, layakkah gue untuknya? Mau kah dia sama gue, lagi2 kalau dia sudah dipunyai? Padankah gue dengan wajah cantiknya?

Moga2 ia akan menjadi pengalaman sebenar suatu masa nanti. Mudah2an, segala persoalan ini akan terjawab apabila tiba pada masanya.


Adaptasi sumber : Jogjakarta

No comments:

Post a Comment